Cari Blog Ini

Selasa, Januari 17, 2012

Berita Edukasi


1 ) Credit Earning di PTN, Mungkinkah?

Senin, 16 Januari 2012 13:58 wib
JAKARTA - Selain sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) tunggal, perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia juga akan menerapkan sistem credit earning. Sistem credit earning ini memungkinkan mahasiswa dari sebuah PTN mengambil kredit mata kuliah tertentu di kampus negeri lainnya, tanpa harus membayar di kampus penerima. Selain itu, kredit yang diambil tersebut juga akan diakui kampus asal sebagai mata kuliah pilihan. Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Akhmaloka menjelaskan, sistem ini sebenarnya telah diterapkan oleh banyak kampus besar di Indonesia dengan kampus-kampus luar negeri. "Tapi, kemungkinan penerapan sistem ini antarPTN di Indonesia saat ini memang sedang dijajaki," kata Akhmaloka ketika dihubungi okezone, Senin (16/1/2012).  Menurut Akhmaloka, penerapan sistem credit earning ini tidak boleh gegabah. Pasalnya, banyak variabel yang perlu diperhatikan, termasuk biaya. ITB sendiri, imbuhnya, telah mengembangkan sistem credit earning dengan beberapa kampus swasta di Indonesia. "Tapi saat ini masih sebatas jenjang pascasarjana. Untuk mahasiswa S-1 memang masih belum memungkinkan," ujarnya. 

...dst

2 ) Wacana SPP Tunggal
SPP Tunggal Tentukan Biaya Pendidikan Riil

Senin, 16 Januari 2012 14:31 wib
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh menyambut baik rencana penerapan sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) tunggal di kalangan perguruan tinggi negeri (PTN) Tanah Air. Ditemui di ruang kerjanya selepas teleconference dengan kepala dinas pendidikan di tujuh kota di Nusantara, M Nuh mengungkapkan, program ini cocok diterapkan di tingkat perguruan tinggi yang sarat akan berbagai pungutan. "Orang yang masuk ke perguruan tinggi itu kan pungutannya banyak. Untuk bayar ini itu. Maka, kami pun sebenarnya kesulitan menentukan biaya riil di jenjang perguruan tinggi," ujar M Nuh kepadaokezone, Senin (16/1/2012). Mendikbud mengungkapkan, berangkat dari kesulitan menentukan biaya riil di jenjang perguruan tinggi tersebut, maka dibutuhkan suatu model yang terstruktur dan terstandar. 

...dst

3 ) SPP Tunggal Perlu Komitmen Dikti

Senin, 16 Januari 2012 13:31 wib
JAKARTA - Penerapan sistem sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) tunggal di perguruan tinggi negeri (PTN) memerlukan komitmen pemerintah. Menurut Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Soedharto P Hadi, wacana penerapan SPP tunggal ini berawal dari rencana Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk membuat biaya pendidikan tinggi di Tanah Air seperti di luar negeri, yakni hanya berupa tuition fee. Sudharto menjelaskan, SPP tunggal diterapkan dengan merata-rata pengeluaran mahasiswa untuk komponen biaya pendidikan seperti SPP, biaya praktikum, biaya pengembangan gedung, dan sebagainya. "Kemudian dihitung juga berapa kemampuan membayar tiap mahasiswa, termasuk kemampuan per daerah. Di luar rata-rata itu, kelebihannya akan disubsidi oleh Ditjen Dikti," papar Soedharto ketika berbincang dengan okezone, Senin (16/1/2012). 

...dst

4 ) Robo Gold, The King Celebes Robot Contest

Senin, 16 Januari 2012 16:10 wib
JAKARTA - Pusat Kegiatan dan Penelitian (PKP) Universitas Hasanuddin, Makassar, menjadi saksi keperkasaan Robo Gold. Ia dikukuhkan sebagai The King dalam Celebes Robot Contest 2012.  "Selain juara pertama, Tim Robo Gold juga meraih predikat Strategi Terbaik. Tim ini merupakan utusan jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujungpandang (PNPU)," kata Ketua Pelaksana Celebes Robot Contest 2012 Hasrianto dalam pesan singkatnya kepada okezone, Senin (16/1/2012). Sepanjang kompetisi yang digelar 13-15 Januari lalu itu, tim robot berbagai kampus di Kawasan Indonesia Timur (KIT) bertarung dalam lebih dari 60 partai, yang terbagi ke dalam empat grup. Selain dari PNPU, peserta juga berasal dari Politeknik Palu, Universitas Negeri Makassar (UNM) Universitas Hasanuddin (Unhas), STMIK Dipanegara Makassar, dan Universitas Tadulako. Ajang besutan Organisasi Kemahasiswaan Jurusan Elektro (Okje) Unhas ini menantang setiap tim yang menampilkan dua robot yakni robot manual dan robot otomatis, untuk membangun sebuah menara dalam waktu maksimal 180 detik.

...dst

5 ) Simulasi Sidang PBB
Undip Kirim Delegasi Mahasiswa ke Boston

Senin, 16 Januari 2012 | 15:15 WIB
SEMARANG, KOMPAS.com -- Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah, untuk ketiga kali mengirim delegasi mahasiswa dalam ajang Harvard National Model United Nations (HNMUN) di Boston, Amerika Serikat. Dalam ajang simulasi sidang PBB untuk mahasiswa sedunia, Februari 2012, Undip akan tampil mewakili negara lain yakni Kyrgyzstan. Sebanyak 15 anggota delegasi, Senin (16/1/2012), memaparkan tentang keikutsertaan mereka di hadapan Rektor Prof dr Sudharto P Hadi.D.

...dst

6 ) Mahasiswa Asal Malaysia Tewas, Keluarga Tolak Otopsi

Selasa, 17 Januari 2012 00:05 WIB
MEDAN -- Mahasiswa asal Malaysia yang sedang menuntut ilmu di Univesitas Sumatra Utara (USU) Medan tewas karena hanyut di air terjun dua warna Sibolangit, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Ahad (15/1). Mahasiswa itu bernama Sittubatha Rao.Pihak keluarga mahasiswa itu meminta agar polisi tak melakukan otopsi terhadap jenazah korban. "Keluarga korban bermohon untuk tidak dilakukan otopsi," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Heru Prakoso melalui telepon selular di Medan, Senin (16/1) malam. Menurut Heru, permohonan itu disampaikan paman korban yang bernama Singaravelan Alminor, warga Persiaran Rishah Taman Buntong Ria, Perak, dan Thamil Selvan Alramaiah, warga Lintasan Tasek Timor, Taman Cahaya Bercham Ipoh, Perak, Malaysia. Kedua paman korban menjenguk jenazah Sittubatha Rao di RSUP Adam Malik Medan didampingi perwakilan Kedubes Malaysia di Jakarta dan perwakilan Konjen Malaysia di Medan.

...dst

7 ) Perubahan ISI Ditolak
Konsep Institut Seni dan Budaya Indonesia Tidak Jelas

17 Januari 2012
Yogyakarta, - Rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengubah Institut Seni Indonesia atau ISI menjadi Institut Seni dan Budaya Indonesia ditolak sejumlah institusi pendidikan seni di Indonesia. Salah satu alasan penolakan karena wacana perubahan ini bukan saja tidak seirama dengan budaya akademik yang serba membutuhkan kajian dan konsep yang jelas, tetapi juga layak dipertanyakan apa yang melatarbelakangi perubahan nama yang terkesan mengejutkan itu. Demikian salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari pertemuan para wakil dari beberapa institusi pendidikan seni di Indonesia, yang berlangsung di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Senin (16/1). Pertemuan yang dipimpin Guru Besar ISI Dwi Maryanto itu, antara lain, dihadiri Setiawan Subana dari Institut Teknologi Bandung, Narsen Afatara (Universitas Sebelas Maret, Solo), Arif Datoem (Universitas Trisakti), Bing Bejo (Universitas Petra, Surabaya), St Sunardi (Universitas Sanata Dharma), dan Kun Adnyana (ISI Denpasar).

...dst

8 ) Uji Kompetensi untuk Guru Baru  

Tuesday, 17 January 2012
JAKARTA– Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menegaskan uji kompetensi yang akan diberlakukan bulan depan hanya ditujukan bagi calon guru baru. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, tidak ada cara lain yang dapat membuktikan kemampuan para guru baru selain uji kompetensi. Ada empat kompetensi yang harus diketahui para guru baru yakni aspek akademik, pedagogik,sosial,dan profesi. "Pertanyaannya bagaimana tahu kompetensi seseorang kalau tidak melalui ujian. Tolong saya diberikan alternatif lain untuk mengetahui kompetensi seseorang tanpa melalui uji. Itu yang kami belum dapatkan jalannya, satusatunya untuk tahu kompetensi ya harus diuji. Kompetensi ini sebagai bagian dia dianggap sebagai bagian profesional dari profesinya,"katanya di Gedung Kemendikbud kemarin. Mendikbud menjelaskan, tidak semua guru akan diuji kompetensi. Guru yang tahun-tahun sebelumnya diseleksi dan mendapatkan sertifikasi tidak akan diuji kembali.

...dst

9 ) Guru Wajib Uji Kompetensi

17 Januari 2012
JAKARTA-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menegaskan uji kompetensi adalah langkah yang harus dilalui para guru untuk mendapatkan sertifikasi. Uji kompetensi tersebut bukan untuk mempersulit guru mendapatkan sertifikasi, melainkan sebagai jalan guna mengetahui kemampuan guru. Dia mengatakan, uji kompetensi itu diadakan sebelum guru mendapatkan sertifikasi. Sertifikasi merupakan bagian pengakuan terhadap profesi seseorang. Bagi guru, jika ingin dikatakan profesional, yang bersangkutan harus memenuhi kompetensi, yakni akademik, pedagogik, sosial, dan profesi. Karena itu, ungkap dia, pihaknya belum bisa menemukan langkah lain untuk dapat mengukur kompetensi dan kemampuan guru, selain melakukan uji kompetensi sebagai salah satu syarat mendapatkan sertifikasi. "Kalau ada, tolong saya diberikan alternatifnya, agar saya mengetahui kompetensi seseorang (guru) tanpa melalui uji. Semuanya akan gunakan uji kompetensi, karena yang tahu kekuatannya ya dengan uji kompetensi," papar M Nuh, di Gedung Kemdikbud, kemarin.

...dst

10 ) Ada Empat Indikator Uji Kompetensi Guru

SENIN, 16 JANUARI 2012 | 19:49 WIB
 Jakarta --Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyatakan perlu melakukan uji kompetensi terhadap guru untuk mendapatkan sertifikasi. Uji kompetensi merupakan bagian dari pengakuan terhadap profesi guru yang profesional. "Ada 4 kompetensinya yaitu kompetensi akademik, kompetesi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesinya," jelas Nuh di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senin 16 Januari 2012. Dijelaskan, uji kompetensi merupakan satu-satunya cara untuk mengetahui seberapa kompeten seseorang terhadap profesinya. Namun, guru yang telah memiliki sertifikasi tidak perlu diuji kembali. "Guru itu sebagai profesi, di undang-undangnya sudah dinyatakan seperti itu," tegasnya. Mendikbud mengatakan, uji kompetensi tidak akan melampaui batas kemampuan guru. "Kalau guru SD ya yang diuji materi SD, tidak mungkin guru SD diuji materi perguruan tinggi," ujarnya. Oleh karena ia meminta para guru tidak khawatir.

...dst

11 ) Mata Kail Berusia 42 Ribu Tahun

Selasa, 17 Januari 2012 06:19 WIB  

PENEMUAN sejumlah mata kail dan tulang ikan berumur lebih dari 42 ribu tahun memberikan pengetahuin baru tentang kehidupan manusia. Mata kail dan tulang ikan tersebut  ditemukan di sebuah gua di Timor Timur oleh peneliti dari Australia dan Jepang. Penemuan ini membuktikan bahwa manusia telah mulai memancing di laut yang dalam 30 ribu tahun lebih awal dari yang telah diperkirakan selama ini. Sue O'Connor seorang peneliti dari Departemen Arkeologi dan Sejarah Universitas Nasional Australia, mengatakan bahwa sekitar 39 ribu tulang ikan dan tiga kait pancing ditemukan di sebuah gua batu kapur di Jerimalai.  Gua yang berada di kawanan Timor Timur tersebut terletak sekitar 50 meter di atas permukaan laut. (Reuters/*/OL-04) 

...dst

Tidak ada komentar: